Tahukah anda ??? rekan-rekanku, bahwa
pada 28 Oktober 1928, ketika pemuda Indonesia berkumpul dan menyatakan 3 bait
sumpah sakti yang sekarang kita kenal dengan “SUMPAH PEMUDA” , nama negara
Indonesia belum ada di peta dunia, bahkan bangsa ini masih menggunakan nama
Hindia Belanda. Sungguh luar biasa apa yang telah dilakukan oleh
pemuda Indonesia saat itu. Dengan gagasan yang brilliant para pemuda bangsa
yang mampu meraih cita-cita mereka, dan berhasil menciptakan rasa senasib
sepenanggungan dan rasa sebangsa setanah air. Walaupun gagasan tersebut pada
eranya hampir bisa dibilang tidak mungkin terjadi. Namun dengan kesungguhan dan
rasa optimis, para pemuda Indonesia mampu membuat sejarah baru. Dengan kunci PERSATUAN.
Bayangkan, mereka adalah putra-putri Indonesia
yang sebelumnya tidak pernah bersua, bertatap muka, berasal dari hamparan
gugusan pulau yang berbeda pula. Namun keadaan tersebut tidak menyurutkan
semangat mereka untuk bersatu demi tanah air tercinta.
Memang nama Indonesia pertama kali terucap oleh (
James Richardson Logan , peneliti ilmu bumi, beliau mengambil nama dari
kata latin Hindus yang artinya india, dan nesioi yang artinya kepulauan )
Namun, mereka yang berhasil mempersatukan kepulauan tersebut menjadi sebuah negara Indonesia adalah putra putri bangsa, sebuah gagasan yang luar biasa hebat.
Namun, mereka yang berhasil mempersatukan kepulauan tersebut menjadi sebuah negara Indonesia adalah putra putri bangsa, sebuah gagasan yang luar biasa hebat.
Kenyataannya saat ini masyarakat Indonesia sudah
terbawa dengan arus zaman, dimana Indonesia mengalami pergantian pemimpin yang
nihil akan jiwa nasionalisme, dan memiliki kepentingan pribadi mereka masing-masing.
Tak peduli dengan apa yang sedang terjadi kepada rakyatnya, ketika rakyatnya
menjerit terjepit namun mereka seolah tak mendengar, seolah tak melihat. Apakah
mereka yang tepat untuk memimpin tanah pertiwi ini ???
Tak jauh dari kondisi para pemimpinnya, para
pemuda Indonesia juga berada diposisi yang sangat jauh dari harapan yang
dititipkan oleh generasi 28 Oktober 1928. Kita lebih memilih untuk membangga-banggakan, membela
kelompok-kelompok kecil yang kita miliki, kita sekarang berkotak-kotak dalam
ruang lingkup yang kita anggap paling besar padahal kenyataannya sangat kecil.
Kita menganggap kita lah paling benar dan mereka yang bukan kelompok kita
adalah pengecut. Kita, pemuda Indonesia terlalu mudah untuk diprovokasi dan
dipecah, kita terlalu sibuk dengan masalah-masalah yang kecil, sehingga kita
lupa bahwa kita dititipkan suatu amanah yang sangat besar oleh pendahulu kita.
Namun, masih ada harapan buat bangsa ini
?
Harapan tersebut adalah: kita!!
Kitalah harapan bangsa, memajukan nama besar
bangsa yang telah diwariskan oleh para bapak bangsa kita. Inilah kewajiban
kita! Bangsa ini memerlukan gagasan untuk sebuah perubahan.
Bila kita menginginkan perubahan besar,
maka kitapun harus memiliki gagasan besar. Dan semua itu bisa kita
jalankan dengan memanusiakan diri kita menjadi karakter yang manusiawi. Agar
kelak tidak adalagi perpecahan di antara kita, bagaimanapun juga bangsa ini
adalah bangsa yang penuh perbedaan, dengan modal pemahaman menjadi manusia yang
manusiawi maka segala rintangan akan bisa kita lalui dengan kematang jiwa dan
kedewasaan dalam berpolitik.
Ayo
kobarkan semangat !
Bangsa ini
membutuhkan kita !
Kita !!!
AKU DAN KALIAN !!!
Seluruh
Putra-Putri Indonesia !!!!
"Bersumpahlah bahwa kita semua
menginginkan kebaikan bagi sesama masyarakat Indonesia, dan menggunakan segala
upaya untuk memajukan masadepan bangsa ini".
1. KAMI
POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOEI BERTOEMPAH DARAH JANG SATU, TANAH AIR INDONESIA
2. KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,BANGSA
INDONESIA
3. KAMI
POETRA DAN POETRI INDONESIA MENJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
( Djakarta 28 0ktober 1928 )
SALAM PERUBAHAN !!!!
(PURNA HABDIANSYAH)
No comments:
Post a Comment