Sunday, December 12, 2010

Problema Pemuda Islam di Indonesia

“ Ketika Peluru-peluru Modern Ummat Kafir Menghujam Bumi Islam”
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bissmillahirrahmanirahim, alhamdulillahhirabbil’alamin assholatuwasshala ‘ala asrhafill anbiya wal mursalin wa’ala alihi washahbihi ajma’in, amma ba’du.
Ikhawan wa akhwat fillahi rakhimatumullah,
Segala puja dan puji hanya milik Allah subhana wa ta’ala, karena atas limpahan rahmat dan hidayahNya-lah kita masih berada dibawah naungan dinnul islam yang indah serta dihiasi dengan bingkai nan cantik yaitu iman dan taqwa. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada manusia pilihan Allah, Murabbi terbaik Nabi Muhammad salallahu ‘alaihi wassalam, beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang selalu setia berada dibelakang beliau untuk menegakkan islam, karena atas perjuangan dan usaha beliaulah kita dapat merasakan manisnya dan nikmatnya Islam.
Ikhwan wa akhwat fillahi rakhimatumullah,
Islam adalah sebuah rahmat bagi seluruh dunia beserta isinya. Islam adalah satu-satunya agama yang ada di bumi ini, walaupun di Indonesia kini pemerintah telah mengakui 5 agama selain Islam, namun jika ditinjau lebih dalam yang selain Islam tersebut tidak lebih adalah hanya sebuah kepercayaan bukan Agama. Sepintas kedua kata ini sepertinya mirip, namun apabila kita tinjau dari segi arti kata masing – masing makna yang terkandung didalamnya kedua kata ini nyatanya sangat kontras. Agama berarti kepercayaan kepada Tuhan/ Allah, dengan mengerjakan semua kewajiban yang bertalian dengan Agama tersebut. Sedangkan kepercayaan adalah anggapan atau keyakinan yang dipercayai itu benar/nyata.
Islam nyatanya adalah agama penyempurna dari ajaran Allah yang disampaikan para nabi sebelum nabi Muhammad salallahu ‘alaihi wataala dutus. Fakta ini dapat dibuktikan dengan isi dari ajaran Islam yang mengatur semua aspek kehidupan manusia mulai dari aspek yang simple sampai masalah yang rumit yang tidak terdapat pada kepercayaan yang lain.
Ikhwan wa akhwat fillahi rakhimatumullah,
Islam tidak memungkiri adanya pebedaan, islam mengajarkan ummatnya untuk bertoleransi serta sabar dalam hidup bermasyarakat baik itu sesama muslim maupun non muslim. Toleransi dan sabar yang dimaksudkan adalah Islam menerima adanya perbedaan didalam dinamika kehidupan masyarakat serta bernegara, tetap bergaul dengan orang nonmuslim secara normal disemua bidang,namun tentu saja tidak dalam urusan aqidah.
Namun sayangnya umat muslim sekarang agak latah dengan ketoleransian ini. Ummat belakangan ini cendrung terlalu toleran dengan permasalahan yang menyangkut ummat Islam sendiri. Kelatahan inilah yang dieksploitasi oleh kaum kafir untuk memecahbelah dan meruntuhkan Islam. Sekarang contohnya, disaat saudara-saudara kita di Palestina di teror oleh bengsa zionis sekaligus teroris Israel laknatullah, sebagian muslimin hanya diam. Hampir tidak ada aksi yang riil yang dilakukan ummat Islam, bahkan Mesir yang penduduknya hampir mayoritas muslim, malah sekarang ikut-ikutan membantu Israel “membantai” rakyat palestina dengan memblokade akses masuk ke jalur Gaza. Sungguh kenyataan yang sangat getir buat ummat yang ngakunya ummat nabi Muhammad, namun tidak mencerminkan sebuah ukhuwah sesama muslim.
Ikhwan wa akhwat fillahi rakhimatumullah
Di Indonesia sendiri yang notabene berpenduduk Islam tersubur sejagat, tak lepas dari penjajahan kaum terlaknat. Penjajahan ini juga memanfaatkan sifat masyarakat yang terlalu toleran / terbuka terhadap sesuatu tanpa memikirkan dampaknya. Memang penjajahan disini tidak dalam arti penjajahan secara fisik seperti masanya Jendral Sudirman dan rekan-rekannya, namun penjajahan yang terjadi adalah penjajahan moral dan akhlak generasi muda yang sepertinya akan lebih ampuh meruntuhkan kejayaan Indonesia khususnya Umat Muslim. Naudzubillahimindzlik .
Sebenarnya penjajahan ini nyata ada didepan kita, namun kita sering tidak sadar akan adanya hal tersebut. Katidaksadaran ini terjadi akibat rapinya cara kaum terlaknat ini dalam mengemas ”peluru-pelurunya” sehingga kita sulit menghindar. Seperti membubuhkan racun ke dalam secangkir teh panas, mereka perlahan-lahan memasukkan kebudayaan mereka yang sesungguhnya tidak sesuai dengan syariat Islam. Kuatnya dampak dari kebudayaan barat ini cukup kentara karena mereka mengusungnya dengan tajuk “Modern”, sehingga banyak orang yang terperangkap masuk kedalamnya. Sebagai contoh “revolusi” yang terjadi karena pengaruh barat adalah hilangnya Hijab atau batas antara laki-laki dan perempuan. Saat ini sepertinya laki-laki dan perempuan gampang sekali untuk kontak fisik, entah itu sengaja atau tidak. Laki-laki dan perempuan pada saat sekarang bebas berjabat tangan secara langsung, berpegangan tengan bahkan memeluk sampai mencium dan ini dipertontonkan di depan orang banyak, termasuk anak-anak. Sekarang muncul sebuah pertanyaan, inikah pribadi sebuah Negara yang “katanya” berpenduduk muslim paling banyak ??? dimana akhlak sebagai muslim/muslimahnya ???? Mari kita tanyakan kepada diri kita masing-masing. Belakangan ini marak di televisi iklan-iklan yang memakai adegan remaja berpacaran dengan menyelipkan produk mereka didalamnya dan hasilnya, bukan saja produknya yang laris adegan pacrannyapun laku terjual dikehidupan nyata. Kenyataan ini sungguh tragis remaja-remaja seumuran SMP yang masih dalam masa giat-giatnya belajar sudah terkontaminasi pengaruh-pengaruh buruk yang katanya “modern” tesebut.
Ikhwan wa akhwat fillahi rakhimatumullah,
Memang saat ini bagi sebagian besar remaja, pacaran sepertinya sudah menjadi kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, jika di tanya alasannya cukup beragam, ada yang ingin diperhatikan dan disayangilah, supaya ada yang memotivasi dalam belajarlah bahkan ada yang beralasan karena kalau tidak pacaran dianggap katro oleh teman-temannya. Ane pernah buat riset kecil-kecilan (sebenarnya sih gag sengaja bikin,hehehe), dengan menulis status di sebuah jejaring sosial yang bunyinya insyaallah begini ; “Pacaran ???? boleh ??? atau….tidak ???, what do you think ???”. dari sekitar 26-an komentar yang masuk, hampir 75% memilih opsi boleh, 20% tidak dan sisanya bingung mau pilih apa. Dari riset “dadakan” ini sebenarnya telah menggambarkan kondisi remaja saat ini yang doyan akan yang namanya pacaran, sungguh ini adalah beban berat buat perkembangan akhlak generasi penerus.
Ikhwan wa akhwat filahi rakhimatumullah,
Ketika semua bidang ( politik, ekonomi, kebudayaan ) bangsa ini mendekati kolaps, tidak ada lagi yang bisa diharapkan guna membangunkan bangsa ini dari keterpurukannya, kecuali generasi muda bangsa itu sendiri. Disaat generasi muda Indonesia (khususnya Muslim) berada pada keadaan yang mengkhawatirkan, perlu adanya kesadaran dari diri kita masing-masing baik sebagai generasi muda itu sendiri, orang tua, serta para penguasa negeri ini untuk memproteksi generasi muda dari “peluru-peluru modern” bangsa barat. Sehingga generasi muda Indonesia yang akan tampil untuk memimpin negeri ini adalah generasi-generasi pengganti yang menggantikan generasi terdahulu. Generasi yang tangguh, tangguh dari segi kemapanan intelektualitas serta kuat dari segi akidah islamiah dan akhlakul karimah, karena bagaimanapun mapan dalam intelektual tanpa di imbangi akidah serta akhlak akan melahirkan generasi yang timpang dan begitu pula sebaliknya.
Untuk rekan-rakan generasi muda, ingat perjalanan hidup kita masih panjang, mari kita optimalkan potensi kita masing-masing tuk membawa negeri ini bangun dari tidur panjangnya dan membangun Islam menuju peradaban yang lebih maju. Besok Negara ini pasti memerlukan kita sebagai pilar-pilar pembangun. Islam menanti kita tuk menjadi khafilah penegak syariat Islam nan tangguh.
Subhanallahi wa bihamdika Asyhadualla ilaha illa anta asytaghfiruka wa atubuilaihi.
Semoga dengan tuangan tinta yang sarat dengan kekurangan ini kita mendapatkan setetes ibroh yang bermanfaat bagi diri kita semua. Amin allhaumma amin….
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Penulis ,
Bumi Allah Sedayu, 18 Ramadhan 1431 H
Makhluk Allah yang tak luput dari khilaf dan salah
Purna Habdiansyah

No comments:

Post a Comment