BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Fotosintesis adalah suatu proses yang
hanya terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil dan bakteri fotosintetik,
dimana energy matahari (dalam bentuk foton)
ditangkap dan diubah menjadi energy kimia (ATP dan NADPH). Energy kimia ini akan digunakan
untuk fotosintesa karbohidrat dari
air dan karbondioksida. Jadi, seluruh molekul organic lainnya dari tanaman
disintesa dari energy dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada
kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis (Wilkins,
1989).
Fotosintesis berlangsung di kloroplas, yang mana pada bagian
ini mengandung banyak pigmen klorofil. Klorofildapat dibedakan menjadi bebrapa
tipe, yaitu: klorofil a, b, c, d dan tipe e. pembagian tersebut adalah
berddasarkan rantai samping yang mengingat inti porfitinnya. Jenis klorofil
yang paling banyak ditemukan pada tumbuhan tingkat tinngi adalah jenis a dan b.
Klorofil a biasanya adalah untuk sinar hijsu biru, sementara klorofil b untuk
sinar kunig hijau. Klorofil laen (jenis c, d, e) ditemukan hanya pada alga dan
dikombinasikan dengan klorofil a (Tjitrosoepomo, 1998).
Kloroplas memiliki pigmen-pigmen lainnya, yaitu Karotinoid yang merupakan
derivate dari likopen. Pada korola, kaliks, kulit buah yang telah matang atau
masak, klorofil telah menghilang (terurai) dan menimbulkan warna kuning atau
warna merah yang kemudian tampak, atau warna-warna lainnya. Dalam hal demikina
kloroplas telah berganti isi yang disebut kromoplas (Sitompul,
1995).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan
masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah:
-
Bagaimana
cara melihat pengaruh warna pada aktivitas fotosintesis dengan mengukur volume
oksigen yang dihasilkan?
1. 3
Tujuan umum
Tujuan
dari percobaan ini adalah untuk melihat pengaruh warna pada aktivitas fotosintesis dengan
mengukur volume oksigen yang dihasilkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fotosintesis merupakan suatu proses
biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang
dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya
mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam
mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur
membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi
karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar
dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida (Salisbury, 1992).
Fotosintesis
berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti
menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa
kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat
berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O.
Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum
mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses
fotosintesis juga berbeda. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis
dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan
variasi cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan
larutan JKJ untuk memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun
tumbuhan sampel. Organisasi
dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak
henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik
seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri,
hidup dan tumbuh dengan memasukan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya
(Lakitan, 2007).
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang terdapat
dalam tanaman, algae dan cyanobakteria. Nama klorofil barasal dari bahasa
yunani yaitu chlorophyll (choloros = green (hijau) dan phyllon = leaf (daun)).
Fungsi klorofil pada tanaman adalah menyerap energy dari sinar matahari untuk
digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah Proses perubahan zat
anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil dengan bantuan
cahaya/sinar matahari menjadi zat organik karbohidrat. Reaksi dari
fotosintesis dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut (Heddy, 1990):
6CO2 +
12H2O + energy cahaya klorofil
C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Persamaan ini dihasilkan bahan organic
yang mengandung energy kimia potensial dan oksigen. Oleh karena itu dalam
fotosintesis, energy radiasi cahaya diubah menjadi energy kimia dalam senyawa
organik yang stabil (semacam karbohidrat). Proses fotosintesis merupakan bagian
penting bagi kehidupan, karena:
1.
Sebagai sumber energi bagi semua mahluk hidup.
2.
Pertumbuhan dan hasil tumbuh dipengaruhi oleh kecepatan fotosintesis.
3.
Diperlukan untuk sintesis berbagai senyawa organic yang diperlukan.
4.
Menyediakan oksigen bagi kehidupan (Guritno, 1995).
Filter (1991) menyatakan bahwa warna daun berasal dari klorofil,
pigmen warna hijau yang terdapat di dalam kloroplas. Energi cahaya yang diserap
klorofil inilah yang menggerakkan sitesis molekul makanan dalam kloroplas.
Kloroplas ditemukan terutama dalam sel mesofil, yaitu jaringan yang terdapat di
bagian dalam daun. Karbon dioksida masuk ke dalam daun, dan oksigen keluar,
melalui pori mikroskopik yang di sebut stomata.
Menurut Dwijoseputro (1983) tumbuhan terutama tumbuhan tingkat
tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan
hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses
sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki
klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber
energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari
tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan
klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari
karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari.
Dartius (1991) menyatakan bahwa kloroplas berasal dari proplastid
kecil (plastid yang belum dewasa, kecil dan hampir tak berwarna, dengan sedikit
atau tanpa membran dalam). Pada umumnya proplastid berasal hanya dari sel telur
yang tak terbuahi, sperma tak berperan disini. Proplastid membelah pada saat
embrio berkembang, dan berkembang menjadi kloroplas ketika daun dan batang
terbentuk. Kloroplas muda juga aktif membelah, khususnya bila organ mengandung
kloroplas terpajan pada cahaya. Jadi, tiap sel daun dewasa sering mengandung
beberapa ratus kloroplas.
Walkins (1989)
menyatakan bahwa Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai
(nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang
dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting
bagi kehidupan di bumi.
Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer
bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti
cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara
asimilasi karbon
karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi)
menjadi gula
sebagai molekul penyimpan energi.
Heddy (1990) menyatakan bahwa fotosintesis hanya dapat dilakukan
oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat autotrof. Artinya keduanya mampu
menangkap energi matahari untuk menyintesis molekul-molekul organik kaya energi
dari precursor organik H2O dan CO2. Sementara itu, hewan
dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplay senyawa-senyawa
organik dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat
menyintesis karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia bergantung pada
organisme autotrof.
PEMBAHASAN
Pengaruh Perbedaan Panjang Gelombang
Pada Fotosintesis. Dilihat dari data diatas maka dapat dilihat perbedaan dari
volume yang dihasilkan dari setiap perlakuan berbeda yang diberikan. Diamana
didapatkan data pada Tabung dengan plastik kuning volumenya 0.02 ml, tabung
dengan plastik merah volumenya 0.2 ml, tabung dengan plastik hijau volumenya
0.1 ml, dan tabung dengan plastik tak bewarna volumenya 3 ml. Pada percobaan
III, pada daun yang ditutup bewarna kuning sedangkan pada daun yang terbuka
bewarna biru kehitaman.
Dari semua radiasi matahari yang
dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk
proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya
tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm),
hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet (< 400 nm).
Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini
terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis.
Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang
gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang
yang berbeda.
Pada proses fotosintesis jika semakin banyak CO2 yang
dihasilkan maka akan semakin besar fotosintesisnya, dimana dilihat dari
percobaan yang memakai kertas transparan, dimana yang paling banyak menyerap
sinar biru dan merah adalah kertas transparan warna kuning dan control karena
tumbuhan akan memntulkan warna kuning dan menyerap warna selain kuning yaitu
biru dan merah yang sangat berguna untuk fotosintesis.
Kloroplast mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh,
klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap
cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan
langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung
berperan dalam reaksi terang. Dalam praktikum ini, anda akan mempelajari peranan
jenis cahaya tersebut terhadap fotosintesis, dengan cara mengamati terbentuknya
pati pada daun tanaman yang telah disinari dengan jenis cahaya yang
berbeda-beda. Daun tanaman yang dapat melakukan proses fotosintesis akan
membentuk pati yang dapat dideteksi dengan menggunakan larutan Kalium Iodida
(KI). Kecepatan Fotosintesis Pada Cahaya Yang Berbeda Pada percobaan ini dapat
dilihat dari tabel bahwa O2 yang paling banyak dihasilkan yaitu pada percobaan
yang diletakkan pada tempat cahaya matahari langsung. Dapat diperhatikan jika
hasil O2 sudah banyak, maka proses fotosintesis berlangsung dengan cepat di
tempat terkena cahaya, dibandingkan di dalam ruangan bahkan di tempat gelap
tidak terjadi fotosintesis.
Cahaya matahari ditangkap daun sebagai foton. Tidak semua
radiasi matahari mampu diserap tanaman, cahaya tampak, dg panjang gelombang 400
s/d 700 nm. Faktor yang mempengaruhi jumlah radiasi yang sampai ke bumi: sudut
datang, panjang hari, komposis atmosfer. Cahaya yang diserap daun 1-5% untuk
fotosintesis, 75-85% untuk memanaskan daun dan transpirasi. Faktor yang
menentukan besarnya radiasi matahari ke bumi: 1)Sudut datang matahari (dari
suatu titik tertentu di bumi) 2)Panjang hari 3)Keadaan atmosfer (kandungan debu
dan uap air).
Yang paling cepat proses fotosintesisnya adalah pada tempat
yang terkena cahaya matahari dengan melihat O2 yang dihasilkan yaitu 0,1 ml,
sedangkan di ruangan jumlah O2 hanya tidak ada, dan di tempat yang gelap O2
yang dikeluarkan 0,25 ml.
Intensitas cahaya tidak saja dipengaruhi oleh geografis dan
musim tetapi juga kondisi cuaca sehari-hari, misal berawan, waktu : pagi,
siang, sore dan titik di mana tanaman tumbuh. Pada tanaman hutan, yang tumbuh
di bawah (rendah) tidak cukup cahaya untuk keberlanjutan fotosintesis.
Intensitas cahaya yang sangat tinggi mungkin saja merusak aparat fotosintesis.
Fenomena ini disebut sebagai hambatan cahaya (photoinhibition) terjadi bila
tanaman menyerap lebih banyak cahaya daripada kemampuannya untuk menggunakan
dalam fotosintesis.Pendugaan Titik Kompensasi CO2 Pada Tumbuhan C3 dan C4. Pada
percobaan ini dapat dilihat dari hasil pH yang didapatkan pada tanaman C3 dan
C4, dimana pH larutan NaHCO3 pada tanaman C3 lebih rendah daripada tanaman C4.
Dimana pH larutan NaHCO3 pada tanaman C3 adalah 7,46 sedangkan pH larutan
NaHCO3 pada tanaman C4 adalah 7,6. Ini berarti CO2 yang digunakan pada tanaman
C4 sedikit. Meskipun dengan CO2 yang sedikit tapi dapat menghasilkan
fotosintesis yang lebih besar, sehingga tidak perlu CO2 yang lebih banyak C3
memiliki titik kompensasi cahaya rendah, dibatasi oleh tingginya fotorespirasi
C4 memiliki titik kompensasi cahaya tinggi, sampai cahaya terik, tidak dibatasi
oleh fotorespirasi. Besaran yang menggambarkan banyak sedikitnya radiasi
matahari yang mampu diserap tanaman : ildILD kritik dan ILD optimum, ILD kritik
menyebabkan pertumbuhan tanaman 90% maksimum. ILD optimum menyebabkan
pertumbuhan tanaman (CGR) maksimum. Pada tanaman kelompok C3, naungan tidak
hanya diperlukan pada fase bibit saja, tetapi sepanjang siklus hidup tanaman.
Pada
keadaan tanpa CO2 maka fotosintesis juga tidak akan berlangsung dan justru CO2
akan dibebaskan lewat proses katabolisme. Naiknya kadar CO2 atmosfer akan
meningkatkan intensitas fotosintesis dan pada konsentrasi CO2 tertentu, terjadi
keseimbangan antara CO2 yang difiksasi dan CO2 yang dibebaskan. Titik
keseimbangan ini disebut sebagai titik kompensasi fotosintesis (analog dengan
The Light Compensation Point of Photosynthesis). Pada konsentrasi yang melebihi
titik kompensasi CO2, fiksasi CO2 juga lebih besar daripada yang dibebaskan,
sehingga terjadi aliran CO2 ke dalam daun. Tanaman C3 dan C4 memiliki titik
kompensasi CO dengan nilai yang berbeda, dikatakan tanaman C4 lebih efektif
memfiksasi CO2 yang dibebaskan selama proses katabolisme.
Hasil dari
praktikum uji kualitatif kandungan klorofil daun dengan teknik kromatografi
kertas yang diwakili oleh daun Hibiscus rosa-sinensis adalah warna hijau tua
untuk klorofil a (lebih sedikit) dan klorofil b yang berwarna hijau muda. Sedangkan untuk zat warna lain
ditemukan karoten yang berwarna kuning dan antosianin berwarna ungu.
Diskusi
Percobaan
I
- apa fungsi dari alkohol 95% atau etanol pada percobaan ini?
Sebagai pelarut klorofil yang terkandung pada daun.
- Dalam reaksi fotosintesis yang manakah asal oksigen dihasilkan?
gas oksigen dihasilkan dari
hidrolisis 2 molekul H2O(air) oleh ion mangan (Mn) menghasilkan 4 ion H+
(hidrogen) dan O2 (oksigen) (angka koefisien untuk menyamakan reaksi). Kemudian
ion H+ yang bersifat elektrolit (bermuatan) akan masuk ke dalam fotosistem pada
tumbuhan dan ikut melakukan serangkaian tahapan fotosintesis sedangkan Oksigen
akan dibebaskan ke lingkungan, menjadi udara yang sehari-hari kita hirup.
perlu diingat, hidrolisis air ini terjadi pada saat reaksi terang proses fotosintesis
perlu diingat, hidrolisis air ini terjadi pada saat reaksi terang proses fotosintesis
- Dari hasil kromatografi daun hijau ternyata ada yang menghasilkan pigmen selain warna hijau? Mengapa?
Pigmen adalah zat yang terdapat di permukaan suatu benda
sehingga bila disinari dengan cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi
warna tertentu yang mampu ditangkap mata. Proses secara fisik sangatlah berbeda
dengan fluoresent, phosphorescence dan bentuk lain dari luminescence, yang mana
materi tersebut dapat mengeluarkan cahaya dengan sendirinya. Berkebalikan
dengan teori warna cahaya, di dalam teori pigmen sensasi putih dianggap sebagai
absennya seluruh pigmen (Anonim, 2009).
Selain menghasilkan metabolit primer, tumbuhan juga
menghasilkan metabolit sekunder. Metabolit sekunder dapat berupa zat bioaktif
dan pigmen. Pigmen merupakan molekul khusus yang dapat memunculkan warna.
Pigmen mampu menyerap cahaya matahari dengan menyerap dan memantulkannya pada
panjang gelombang tertentu. Molekul pigmen yang berbeda akan memantulkan warna
tertentu pada panjang gelombang tertentu sehingga menyebabkan reaksi kimia yang
berbeda. Zat warna alami dapat diperoleh dari tanaman atau hewan dan warna
alami ini meliputi pigmen yang terdapat dalam bahan atau terbentuk pada proses
pemanasan, penyimpanan atau pemprosesan. Aman dan tak berefek samping jika dikonsumsi, seperti
klorofil, karotenoid, antosianin, brazilein, tanin dan lain-lain. Zat warna
atau pigmen terdapat secara alami dalam sel makhluk hidup terutama tumbuhan.
Pigmen biasanya terdapat dalam vakuola atau organel tertentu dalam sel tumbuhan
(Anonim, 2009).
Jenis-jenis
pigmen yang terdapat pada tumbuhan adalah klorofil, karotenoid, flavonoid,
fitosterol, saponin, glukosinolat, polifenol, asam fitat, monoterpen,
fitoestrogen, sulfida, inhibitor protease (Anonim, 2009).
- Apakah ada perbedaan jumlah dan lebar pita pita yang dihasilkan kromatografi? Mengapa?
Ada, hal ini disebabkan oleh hubungan antara jumlah suatu
zat terlarut dan ukuran dari pita elusi yang dihasilkan.
Percobaan
II
- apakah kandungan klorofil dalam tiap daun sama?
Tidak... kadar klorifil yang semakin tinggi,
berdasrkan pertambahan atau umur daun.Warna hjau daun sangat berkaitan erat
dengan kandungan klorofil. Pada umumnya, semakin tua daun maka hijau warna daun
akan semakin tinggi kandungan klorofilnya. Selain itu Struktur dan metabolisme daun
tua telah lebih sempuran bila dibandingkan dengan daun muda dalam fotosintesis
yang tinggi serta berpengaruh pada sintesis protein.
Hal ini merupakan indikator pertama yang menunjukkan, bawasanya makin tua umur
suatu daun maka akan semakin tinggi kadar klorofil yang dikandungnya.
- Apakah daun yang tidak berwarna hijau kandungan klorofilnya sedikit?
Tidak, hanya saja perbedaan pigmen yang terkandung pada
daun berwarna selain hijau mempengaruhi warna daun saja. Tidak mempengaruhi
jumlah klorofil.
- Apakah peranan klorofil dan pigmen pada daun dalam proses fisiologis?
Tumbuhan
menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang
memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplas. Klorofil menyerap cahaya dan kemudian cahaya tersebut akan melewati
lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat
terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Fungsi pigmen bagi tumbuhan
bermacam-macam. Pigmen pada bunga berfungsi untuk menarik perhatian
penyerbuknya selain dengan aromanya. Zat hijau daun atau klorofil berfungsi
menangkap energi cahaya dan mengkonversinya menjadi energi kimia.
4.2 Pembahasan
Pada percobaan tentang proses
fotosintesis, Hydrilla verticillata dengan panjang yang telah ditentukan
dimasukkan ke dalam corong kaca yang ditutup dengan tabung reaksi dan kemudian
ke dalam beaker glass yang berisi air sampai penuh, apabila dilakukan perlakuan
dengan memberikan cahaya pada Hydrilla verticillata tersebut akan menghasilkan
gelembung udara yang banyak, sedangkan apabila diberi perlakuan dengan
ditempatkan pada tempat yang tidak terdapat cahaya dengan lama pengamatan yang
sama, maka Hydrilla verticillata yang direndam akan mengeluarkan gelembung
udara dalam jumlah yang relatif sangat sedikit. Dalam hal ini penambahan
larutan NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam
air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
NaHCO3 + H2O NaOH + CO2 + H2O
Dari kedua tabel, dapat dilihat
perbandingan banyak gelembung gas yang timbul. Percobaan yang ditambah larutn
NaHCO3 ternyata dapat mempercepat laju fotosintesis. Fungsi larutan NaHCO3
disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
1. Ketersediaan air
Kekurangan air menyebabkan daun layu
dan stomata menutup, akibatnya penyerapan karbon dioksida terhambat sehingga
laju fotosintesis menurun.
2. Intensitas cahaya
Makin tinggi intensitas cahaya makin
banyak energi yang terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis. Namun,
intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan merusak klorofil dan mengurangi
kecepatan fotosintesis.
3. Konsentrasi karbondioksida (CO2)
Semakin tinggi konsentrasi CO2
semakin meningkatkan laju fotosintesis.
Semua faktor tersebut mempengaruhi fotosintesis, yang paling membatasi hanyalah faktor ketersediaan air. Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas karbon dengan bgian daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi karbon akan tampak warna biru kehitam-hitaman yang menandai bahwa pada daun telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini disebabkan karena kertas karbon mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga fotosintesis tidak dpat berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak mendapat perlakuan, akan tampak bercak-bercak ungu kehitam-hitaman yang menandakan ada amilum.
Semua faktor tersebut mempengaruhi fotosintesis, yang paling membatasi hanyalah faktor ketersediaan air. Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas karbon dengan bgian daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi karbon akan tampak warna biru kehitam-hitaman yang menandai bahwa pada daun telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini disebabkan karena kertas karbon mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga fotosintesis tidak dpat berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak mendapat perlakuan, akan tampak bercak-bercak ungu kehitam-hitaman yang menandakan ada amilum.
Pada daun yang ditutupi oleh kertas
karbon masih dapat melakukan respirasi dan transpirasi walaupun tidak mendapat
sinar matahari yang cukup, hal ini jelas terlihat adanya amilum pada daun
dengan jumlah yng sedikit. Namun pada daun yang tidak mendapat perlakuan
terdapat banyak amilum sebagai tanda melakukan proses fotosintesis.
Dari perbedaan
warna yang terjadi atas perbedaan perlakuan menunjukkan bagian daun yang
berbeda warna disebabkan oleh faktor kurangnya cahaya matahari, sehingga daun
tersebut tidak dapat melaksanakan fungsi fisiologisnya secara sempurna. Dengan kata lain, secara umum
fotosintesis hanya dapat berlangsung jika ada cahaya matahari yang cukup
mengenai permukaan daun yang ditandai dengan adanya amilum pada daun.
Menguji ada tidaknya amilum yang
terdapat pada daun dilakukan dengan merebus daun pada air mendidih 30 selama
menit, hal ini dilakukan agar sel dalam daun mati dan sel-sel±menjadikan daun lebih permeabel
terhadap iodium atau JKJ. Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan untuk
melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan
JKJ. Setelah itu meletakkan daun pada cawan untuk ditetetsi permukaan daun
dengan larutan lugol/iodium sampai merata. Perlakuan ini membuat daun menjadi
berwarna biru kehitam-hitaman yang menunjukkan adanya amilum dalam jaringan
daun.
Proses pembentukan karbohidrat pada
fotosintesis, daun yang diberi perlakuan dengan dipanaskan pada air mendidih
kemudian dimasukkan dalam alkohol panas mengakibatkan pigmen daun jadi luntur.
Daun yang semula berwarna hijau tua berubah menjadi hijau muda. Hal ini
dimaksudkan agar ada tidaknya amilum pada daun dapat terlihat dengan jelas pada
saat daun tersebut dicuci dengan larutan JKJ. Perebusan dilakukan agar sel
dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan
JKJ. Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan
menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan JKJ. Setelah itu meletakkan
daun pada cawan untuk ditetetsi permukaan daun dengan larutan lugol/iodium
sampai merata. Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru kehitam-hitaman
yang menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun. Larutan JKJ disini
berfungsi untuk memberikan warna pada daun agar dapat dibedakan bagian daun
yang mengandung amilum dan tidak. Setelah dimasukkan dalam larutan JKJ, daun
yang telah ditutup sebelumnya berwarna agak kebiru-tuaan disekitar pinggir –
pinggirnya dan di bagian – bagian yang tidak ditutupi lainnya, sedangkan bagian
tengahnya atau bagian yang ditutupi berwarna sedikit lebih cerah. Hal ini
disebabkan karena pada bagian yang ditutup tidak terjadi proses fotosintesis,
sehingga dibagian tersebut tidak terdapat amilum yang ditunjukkan oleh warna biru
tua kehitaman. Sedangkan pada daun yang tidak ditutup warna biru tua
kehitamannya akan merata diseluruh bagiannya, karena pada seluruh bagian
permukaan daun terjadi proses fotosintesis.
V.
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang
diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.
Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.
1. Gelembung-gelembung yang timbul
dari percobaan menunjukkan dalam fotosintesis dihasilkan oksigen.
2. Intensitas cahaya matahari dan
karbondioksida ikut mempengaruhi pembentukan oksigen pada proses ini.
3. Fotosintesis adalah suatu proses
biologi yang kompleks dengan menggunakan energi matahari, CO2 dan H2O yang
menghasilkan karbohidrat dan oksigen.
4. Bagian daun yang tidak tertutup
kertas karbon menghasilkan warna ungu kehitam-hitaman yang menandakan
terbentuknya amilum yang berarti menunjukkan terjadinya fotosintesis.
5. Bagian daun yang ditutupi kertas
karbon tidak mengalami perubahan warna dan ini berarti tidak terjadinya
fotosintesis dan tidak terdapat amilum.
6.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan,
daun yang akan digunakan ditutup dengan sebaik – baiknya, agar hasil yang
diperoleh tidak berlawanan dengan hasil yang diharapkan. Lalu sebaiknya pemanas
air yang dimiliki lebih dari satu, agar praktikum dapat lebih cepat selesai.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Volume oksigen yang paling banyak dihasilkan pada perlakukan kertas plastik tak
bewarna yaitu 3 ml sedangkan yang pling rendah pada kertas plastik kuning
yaitu 0.02 ml.
2.
Pada proses fotosintesis jika semakin banyak CO2 yang dihasilkan maka akan
semakin besar fotosintesisnya.
3.
Yang memiliki titik kompensasi CO2 rendah adalah tanaman C4
dibandingkan
C3, karena C4 mampu menghasilkan fotosintesis yang banyak dengan CO2 yang
sedikit.
V.
Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan didapatkan hasil:
1. Daun Hibiscus rosa-sinensis
mengandung klorofil a dan b, serta pigmen lain yaitu antosianin.
2. Perhitungan OD dengan
menggunakan spektrofotometer yang diperoleh dari Hibiscus rosa-sinensis adalah:
Panjang gelombang
|
Optical density
|
649
|
0,315
|
665
|
0,51
|
3. Klorofil
total total yang diperoleh adalah 9,4111
4. Klorofil
a yang diperoleh adalah 5,1726
5. Klorofil
b yang diperoleh adalah 4,2
DAFTAR PUSTAKA
Dartius.
1991. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. USU-Press. Medan.
Dwijoseputro,
D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.
Filter,
A. H. dan R. K. M. Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. UGM Press.
Yogyakarta.
Guritno,
B. dan Sitompul, S. M. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman.UGM Press.
Yogyakarta.
Heddy,
S. 1990. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.
Lakitan,
B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Salisbury,
dan Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan. ITB Press. Bandung.
Sitompul,
S. M. dan Guritno. B. 1995. Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta.
Tjitrosoepomo,
H.S. 1998. Botani Umum. UGM Press. Yogyakarta.
Wilkins, M. B. 1989. Fisologi Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta.